BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Senin, 05 April 2010

Head and Shoulder

Pola pembalikan head & shoulder terbentuk setelah tren naik, dan pemenuhannya menandai tren pembalikan. Pola tersebut terdiri dari tiga puncak yang berhasil, di mana puncak yang berada di tengah (head) adalah puncak yang tertinggi dan dua puncak lainnya yang terletak di luar (shoulder) adalah harga yang terendah yang nilainya hampir sama. Reaksi harga terendah dari setiap puncak dapat dihubungkan untuk membentuk support, atau sebu-ah neckline. Dibawah ini adalah uraian untuk pola Head and Shoulder.
Pola pembalikan head & shoulder terbentuk dari bahu kiri, sebuah kepala, dan sebuah garis leher. Bagian lain yang berperan penting dalam hal ini adalah volume, penembusan, target harga dan support yang berbalik menjadi resistance. Berikut ini ditunjukkan masing-masing bagian dari pola tersebut dan contohnya.
1. Tren Sebelumnya: Menentukan keberadaan tren naik sebelumnya untuk menjadi pola pembalikan adalah hal yang penting. Tanpa sebuah tren naik sebelumnya untuk dijadi-kan pembalikan, maka tidak akan ada pola pembalikan head & shoulder (atau pola pem-balikan lainnya yang terkait).
2. Bahu Kiri: Selagi berada dalam tren naik, bahu kiri membentuk sebuah puncak yang menandai nilai tertinggi dari tren yang terbaru. Setelah membentuk puncak ini, muncul penurunan yang melengkapi formasi bahu (1). Harga terendah dari penurunan biasanya terbentuk di atas garis tren, yang membuat tren naik utuh.
3. Kepala: Dari harga terendah pada bahu kiri, sebuah peningkatan dimulai yang melebihi harga tertinggi sebelumnya dan menandai puncak dari kepala. Setelah membentuk pun-cak, harga terendah dari penurunan berikutnya menandai poin kedua dari garis leher (2). Harga terendah dari penurunan biasanya mematahkan (break) garis tren naik, menem-patkan tren naik tersebut dalam bahaya.
4. Bahu Kanan: Peningkatan dari harga terendah pada kepala membentuk bahu kanan. Puncak ini lebih rendah dari pada kepala (harga tertinggi yang lebih rendah) dan biasa-nya segaris dengan harga tertinggi dari bahu kiri. Meskipun bentuk simetris lebih disu-kai, tetapi bahu kadang-kadang tidak sempurna. Penurunan dari puncak pada bahu kiri akan mematahkan garis leher.
5. Garis Leher (neckline): Garis leher terbentuk dengan menghubungkan poin terendah 1 dan 2. Poin terendah 1 menandai akhir dari bahu kiri dan awal dari kepala. Harga terendah 2 menandai akhir dari kepala dan awal dari bahu kanan. Tergantung pada hubungan antara kedua poin terendah, garis leher dapat membentuk slope ke atas, slope ke bawah atau horizontal. Slope dari garis leher akan mempengaruhi derajat pola bearish: sebuah slope menurun lebih bearish dari pada slope kenaikan. Kadang-kadang lebih dari satu poin terendah dapat digunakan untuk membentuk garis leher.
6. Volume: Saat pola Head & Shoulders terkuak, volume berperan penting dalam hal kon-firmasi. Volume dapat dijadikan indikator (OBV, Chaikin Money Flow) atau dengan menganalisis tingkat volume. Idealnya, volume selama peningkatan pada bahu kiri seha-rusnya lebih tinggi dari pada selama peningkatan pada kepala. Penurunan pada volume dan peningkatan yang baru pada kepala secara bersama-sama, menunjukkan sinyal per-ingatan. Sinyal peringatan selanjutnya akan muncul ketika volume meningkat pada pe-nurunan, dari puncak di kepala. Konfirmasi terakhir muncul ketika peningkatan volume selanjutnya terjadi pada masa penurunan di bahu kiri.
7. Penembusan Garis Leher: Pola head & shoulder tidak akan lengkap dan tren naik tidak berbalik sampai terjadinya break pada neckline support. Idealnya, hal ini juga muncul seca-ra pasti dengan peningkatan volume.
8. Support Berbalik Resistance: Ketika terjadi break pada support, biasanya level support akan berbalik menjadi resistance. Kadang-kadang harga akan kembali pada support break dan membuka kesempatan kedua untuk melakukan penjualan.
9. Target Harga: Setelah terjadi break pada neckline support, proyeksi penurunan harga di-temukan dengan mengukur jarak dari garis leher sampai puncak dari kepala. Kemudian jarak ini dikurangkan dari garis leher untuk mencapai target harga. Setiap target harga dapat dijadikan pedoman, dan faktor-faktor lainnya juga dapat dipertimbangkan. Faktor ini termasuk level support yang sebelumnya, Fibonacci retracements, atau rata-rata pergerak-an jangka panjang.
Dibawah ini sebuah contoh pola Head and Shoulder pada index Nasdaq Composite pada periode september 2005 sampai agustus 2006.

Pada grafik diatas index nasdaq composite membentuk pola pembalikan head and shoulder.
1. Harga terendah pada 17½ menandai akhir dari bahu kiri dan awal dari kepala (1).
2. Selama peningkatan menuju 20½, volume masih tinggi tetapi tidak setinggi peningkat-an pada bahu kiri. Meskipun demikian, selama peningkatan selanjutnya menuju poin 20, volume berangsur-angsur berkurang secara signifikan.
3. Volume terus menurun sampai terjadinya break pada garis leher (tanda merah pada bar volume).
4. Penurunan dari 20½ ke 17½ membentuk poin terendah kedua (2).
5. Selama penurunan dari bahu kanan danpenembusan garis leher, volume berkembang (lingkaran merah) dan CMF menjadi negatif.
6. Setelah penurunan yang pertama, terdapat suatu pergerakan kembali ke penembusan garis leher (panah hitam). Meskipun demikian, CMF masih tetap negatif. Penurunan berikutnya membawa harga saham ke angka di bawah 11.
7. Ukuran dari garis leher ke puncak dari kepala adalah 3. Dengan tembusnya garis leher pada 17½, berarti menunjukkan suatu pergerakan di sekitar 14½. Harga terendah pada bulan Juli 1998 adalah 13½. Setelah penurunan dari 20½, setidaknya ada harapan akan terjadi reaksi jangka pendek.

Pola head & shoulder adalah salah satu formasi pembalikan yang umum. Pola ini muncul setelah terjadi tren naik dan biasanya menandai tren pembalikan utama ketika sudah lengkap. Meskipun bahu kiri dan kanan yang berbentuk simetris lebih disukai, tetapi tidak harus mutlak seperti itu. Bisa saja lebarnya masing-masing berbeda, atau tingginya yang ber-beda-beda. Identifikasi neckline support dan volume konfirmasi pada break dapat menjadi fak-tor yang paling kritis. Support break mengindikasikan adanya keinginan untuk menjual pada harga yang lebih rendah. Harga yang lebih rendah yang dikombinasi dengan peningkatan volume mengindikasikan adanya kenaikan penawaran. Kombinasi tersebut dapat tidak bekerja, dan kadang-kadang tidak ada kesempatan kedua untuk kembali ke support break. Mengukur panjangnya penurunan setelah breakout sangatlah membantu tetapi tidak bisa diandalkan untuk target kita yang utama.

0 komentar: