Berbeda dengan analisis teknikal klasik yang mengandalkan pola-pola grafik, analisis teknikal modern mengandalkan indikator untuk menentukan sinyal beli dan jual. Indikator adalah sekumpulan data yang dihasilkan dari penggunaan sebuah formula terhadap data harga suatu saham. Data harga tersebut merupakan kombinasi dari harga pembukaan (open), tertinggi (high), terendah (low) dan penutupan (close). Analisis teknikal modern juga dikelompokan ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan ciri khas nya. Secara garis besar, analisis teknikal modern dikelompokan kedalam dua kelompok yaitu Trend following indicator dan Momentum indicator. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
1. Trend following indicator
Trend following indicator adalah indikator yang mengikuti pergerakan harga, artinya indikator ini berfungsi untuk mengetahui kemanakah tren pergerakan harga yang sedang berlangsung. Indikator ini juga biasa disebut lagging indicator. Salah satu kelamahan dari indikator ini adalah terlambat dalam membaca sinyal beli atau jual. Artinya ketika indikator ini meberikan sinyalnya, harga sudah bergerak duluan. Contoh dari indikator ini diantaranya Moving Average Convergence Divergence dan Moving Average.
2. Momentum indicator
Momentum indicator adalah jenis indikator yang mengidentifikasi titik balik dari pergerakan harga saham. Indikator ini juga biasa disebut leading indicator. Salah satu kelemahan indikator ini adalah resikonya yang terlalu besar karena indikator ini memberikan sinyal yang lebih cepat. Artinya ada kemungkinan terdapat sinyal palsu. Contoh dari indikator ini adalah stochastic oscillator dan relative strength index.
Senin, 24 Mei 2010
Analisis Teknikal Modern
Diposting oleh Disfian Oni Rahmad B di 18.58
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar