Candlestick Pola Tunggal (Hammer dan Hanging Man)
Pola hammer terbentuk dengan forasi harga penutupan berada diatas harga pembukaan atau jauh diatas harga terendah. Biasanya terbentuk ekor yang panjang dibawah bodynya, panjang ekornya rata-rata 2 kali dari panjang real bodynya. Pola hammer biasanya terbentuk pada dasar pola down trend. Pola ini mencerminkan semakin berkurangnya kekuatan dari trader penjual yang hendak menekan harga pasar, sementara trader pembeli berbalik mendorong harga untuk bergerak kembali keatas dari nilai harga pembukaannya. Pola ini memberikan sinyal pembalikan arah trend yang kuat. Warna dari pola ini baik hitam maup putih tidak lah begitu penting, namun posisi dari candlenya lah yang merupakan kunci utama.
Sementara pola hanging man memiliki bentuk yang sama dengan hammer letaknya berada di puncak dari pergerakan ke atas suatu trend naik. Bentuknya mirip dengan orang yang nggantung di sebuah chart. Hanging man juga meberikan sinyal pembalikan trend yang kuat, hanya saj posisinya yang berada di atas, pola ini merupakan kebalikan dari pola hammer. Terbentuknya pola hanging man menunjukkan bahwa kemungkinan pergerakan naik sebuah trend telah mencapai puncaknya, dan kekuatan dari trader pembeli mulai berkurang. Namun dibutuhkan konfirmasi berikutnya sebelum kita melepas saham kita. Jika candle ke tiga ditutup dibawah candle pertama, maka ini merupakan sinyal untuk keluar pasar.
santo vibby-when to buy and sell candlestick can tell
Jumat, 28 Mei 2010
Hammer dan Hanging Man
Diposting oleh Disfian Oni Rahmad B di 23.17
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar