Candlestick tidak efektif pada pergerakan saham/indeks yang sedang mengalami konsolidasi. Konsep dasar dari semua sinyal candlestick adalah trend mengalami reversal atau trend terus berlanjut. Artinya bahwa ketika melihat candle yang panjang kita bisa memprediksi sedang terjadi trend yang cukup kuat. Misalnya pada pola Three White Soldier, Three Black Crows, Bullish Engulfing, Bearish Harami. Penjelasan dari pola-pola tersebut terdapat pada Bab Landasan Teori.
Gambar sebelah kiri menunjukkan trend yang meningkat, candlestick yang terbentuk berwarna putih dan selalu menghasilkan harga penutupan yang lebih tinggi dari hari sebelumnya. Sebaliknya pada gambar sebelah kanan menunjukka trend yang melemah. Candlestick yang terbentuk berwarna hitam dan selalu menghasilkan harga penutupan yang lebih rendah dari hari sebelumnya. Sinyal-sinyal candlestick biasanya terbentuk setelah terjadi trend menguat atau trend melemah yaitu dengan terbentuknya candle yang memiliki bentuk tubuh pendek (spinning tops, hammer, inverted hammer, hanging man, shooting star). Sesuai dengan pejelasan diatas, jika terbentuk pola-pola seperti itu mengindikasikan antara permintaan dan penawaran memiliki kekuatan yang berimbang. Biasanya akan terjadi pembalikan tren meskipun tidak menutup kemungkinan tren akan terus berlanjut. Namun akan menjadi masalah jika ternyata setelah tren menguat atau melemah tersebut tren yang terjadi selanjutnya adalah konsolidasi. Dibawah ini contoh pergerakan harga untuk contoh kasus diatas.
Jumat, 10 Desember 2010
Tidak efektif
Diposting oleh Disfian Oni Rahmad B di 05.59
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar